The Power of Learn
Kita tahu, manusia mempunyai kemampuan untuk belajar, belajar apa saja yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan manusia pada umumnya. Bahkan Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk belajar atau menuntut ilmu.
“Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat”. Perbanyaklah membaca dan merenung, agar Anda memiliki pengetahuan yang luas.
Sudah umum diketahui pula bahwa belajar dari kesalahan dan kegagalan adalah salah satu kunci sukses. Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, “Orang muslim (khususnya) sangat ketat melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya sendiri, lebih ketat dibandingkan control seorang pedagang terhadap mitra dagangnya.”
Rabi’Ibn Khutsaim selalu menulis apa yang dia ucapkan dari hari Jum’at yang satu hingga hari Jum’at berikutnya. Jika apa saja yang dia ucapkan selama seminggu itu baik, maka dia akan memuji Allah. Dan jika jelek, maka dia akan beristighfar. Muhasabahlah diri kita sendiri. Biasakan untuk selalu membawa buku catatan untuk melakukan muhasabah terhadap diri sendiri. Catat hal-hal negative yang selalu Anda kerjakan.
Kemudian, mulailah mencari jalan keluar untuk menghindarinya. Waspadalah terhadap tiga kesalahan yang selalu berulang :
• Pertama, menyia-nyiakan waktu. Ingat, waktu adalah bom yang akan meledak jika kita lengah.
• Kedua, membicarakan hal-hal yang tidak berguna.
“Di antara kualitas seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak berguna untuk dirinya.”
• Ketiga, memberikan porsi perhatian yang terlalu besar mendengarkan kabar burung, ramalan-ramalan, dan gosip-gosip. Kesenangan seperti itu hanya akan membuat orang menjadi paranoid, menciptakan kecemasan di dalam hati dan melenyapkan dari dalam hati.
Kita tahu, manusia mempunyai kemampuan untuk belajar, belajar apa saja yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan manusia pada umumnya. Bahkan Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk belajar atau menuntut ilmu.
“Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat”. Perbanyaklah membaca dan merenung, agar Anda memiliki pengetahuan yang luas.
Sudah umum diketahui pula bahwa belajar dari kesalahan dan kegagalan adalah salah satu kunci sukses. Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, “Orang muslim (khususnya) sangat ketat melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya sendiri, lebih ketat dibandingkan control seorang pedagang terhadap mitra dagangnya.”
Rabi’Ibn Khutsaim selalu menulis apa yang dia ucapkan dari hari Jum’at yang satu hingga hari Jum’at berikutnya. Jika apa saja yang dia ucapkan selama seminggu itu baik, maka dia akan memuji Allah. Dan jika jelek, maka dia akan beristighfar. Muhasabahlah diri kita sendiri. Biasakan untuk selalu membawa buku catatan untuk melakukan muhasabah terhadap diri sendiri. Catat hal-hal negative yang selalu Anda kerjakan.
Kemudian, mulailah mencari jalan keluar untuk menghindarinya. Waspadalah terhadap tiga kesalahan yang selalu berulang :
• Pertama, menyia-nyiakan waktu. Ingat, waktu adalah bom yang akan meledak jika kita lengah.
• Kedua, membicarakan hal-hal yang tidak berguna.
“Di antara kualitas seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak berguna untuk dirinya.”
• Ketiga, memberikan porsi perhatian yang terlalu besar mendengarkan kabar burung, ramalan-ramalan, dan gosip-gosip. Kesenangan seperti itu hanya akan membuat orang menjadi paranoid, menciptakan kecemasan di dalam hati dan melenyapkan dari dalam hati.
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa untuk tinggalkan komentar Anda