Peran Penting Ayah
Banyak para ayah bersikap tegas dan sesekali keras saat mendidik anak-anaknya. Sebenarnya ada pesan penting yang ingin seorang ayah sampaikan kepada anak-anaknya terutama pada anak lelakinya.
Seorang pria kerap tidak pandai dalam menyampaikan pesan. Pesannya yang cenderung terselubung terkadang membuat anak menjadi salah sangka. Akan tetapi, sebenarnya setiap ayah telah mempersiapkan rencana tersendiri untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, tentang peran ayah, ada tiga peran penting yang ingin disajikan, yakni :
• Mencintai anak-anak
Setiap orang tua melapangkan dadanya ketika buah hati membuatnya kecewa dan sedih. Tak hanya kaum ibu, setiap ayah juga akan merasa sedih bila anak berada di jalan yang salah. Tapi bagaimanapun, oangtua tetap mencintai sepenuh hatinya.
Sebagai anak, kita perlu tahu bahwa pujian dan ganjaran yang kerap diucapkan oleh ayah merupakan keinginan terbaiknya, harapan terbesar, dan cintanya yang tanpa syarat. Ayah membantu kita untuk memahami dalamnya cinta dia kepada kita, akan tetapi terkadang ayah sulit mengungkapkan apa sebenarnya yang diinginkan.
• Sebagai figur teladan
Kurangnya perhatian dari orangtua kerap membuat kita menjadi seorang anak yang sibuk mencari jati diri. Peran ayah dalam hal inilah yang sebenarnya menjadi tugas besar ayah, yaitu membantu menyadarkan kita akan pentingnya sebuah penghargaan pada diri sendiri.
Beberapa sosok ayah, telah memulainya dengan cara berbicara empat mata, bercerita mulai dari mensyukuri dirinya, bagaimana seharusnya anak mengejar impian dan tujuan hidupnya. Tak hanya itu, figur ayah juga membantu kita dalam memahami skill atau keterampilan.
Pada dasarnya seorang ayah dapat melihat dua sisi yang positif dan negatif dari seorang anak lelaki. Oleh karena itu, seorang ayah secara tidak langsung menjelaskan akan kapasitas kemampuan kita. Hal ini karena kita tidak bisa menilai diri sendiri, orang lainlah (ayah) yang menilai kita, sehingga kita dapat menjadi seorang yang tidak mudah putus asa dan dapat menghargai diri sendiri.
• Menjaga lingkungan pergaulan anak
Kita tahu, anak yang sebagai ‘perhiasan’ tidak lagi menjadi sesuatu yang dibanggakan karena ia telah berubah. Karena itu, penting juga menjaga lingkungan pergaulan anak. Virus yang dapat merusak mereka berasal dari lingkungan sekitar mereka berada.
Disini, diuntut kepintaran sang ayah dalam menjaga pergaulan anak. Jangan sampai anak yang didik dengan berpikir yang baik berubah menjadi berpikir yang buruk. Anak yang mempunyai akhlak yang mulia berubah menjadi berakhlak buruk.
Rasulullah mengatakan, “Perumpamaan antara teman yang saleh dengan seorang teman yang buruk itu bagaikan pembawa minyak wangi dengan tukang pandai besi. Adapun pembawa minyak wangi itu boleh jadi akan memberimu harum darinya. Sedangkan tukang pandai besi boleh jadi akan membakar pakaianmu atau engkau akan mendapatkan bau busuknya.”
Artinya, sang ayah dituntut mencarikan atau mengenalkan komunitas yang mampu menjaga akhlak dan cara berpikirnya yang benar. Intinya, setelah memberikan pendidikan akhlak dan pendidikan berpikir yang benar kepada mereka sang ayah sangat dituntut juga untuk mengontrol pergaulan mereka. Eksistensi akhlak dan berpikir mereka yang benar akan sangat dibutuhkan saat mereka menjalani kehidupan di dunia ini, dan menjadi pilar untuk menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang mengutamakan akhlak dan berpikir yang benar.
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa untuk tinggalkan komentar Anda