Mari bayangkan, Anda punya usaha kecil yang telah dijalani selama beberapa bulan lamanya. Perkembangannya tidak terlalu berjalan seperti yang Anda bayangkan. Anda kemudian tertarik untuk membandingkan perkembangan usaha Anda dengan usaha-usaha sejenis milik orang lain. Anda berjalan-jalan membandingkan jumlah pelanggan Anda dengan jumlah pelanggan orang lain. Ternyata jumlah pelanggan orang lain jauh lebih banyak. Pikiran beracun saat menyaksikan situasi tersebut, Anda suka sekali mengatakannya, “Aku tak mungkin seberuntung orang lain yang berhasil!” Dampak dari pikiran beracun ketika Anda mengatakan, “Aku tak mungkin seberuntung orang lain yang berhasil,”. Anda secara sadar atau tidak sadar mengasumsikan bahwa keberuntungan memainkan peran yang sangat besar dalam keberhasilan. Atau lebih ekstrim lagi, keberhasilan itu tak bisa dinalar atau berada di luar kemampuan nalar manusia untuk memahami prosesnya. Karena kekuatan keberuntungan dianggap dominan, maka dengan sendirinya k...